Suatu
ketika hiduplah sepasang suami istri yang hidup tak bercukupan.Mereka mempunyai
satu orang anak laki-laki yang masih berumur
2 tahun.Nama sepasang suami istri itu adalah pak Didin dan buk Mimin.Pak
Didin adalah seorang pengangguran.Sedangkan istrinya adalah ibu rumah
tangga.Ayah?,kata sang istri.Apa buk , balas pak Didin.Anakmu nangis
terus , dia perlu minum susu, kata buk Mimin.Tapi,dari mana uang untuk
beli susu buk?, susu kan mahal buk, tanya pak Didin kepada istrinya.Ayah cari kerja sana?!,kerja apa aja yang penting dapat uang untuk beli susu, kata sang istri dengan suara agak keras.
Baik
lah bu,ayah pergi dulu.Iya, balas ibu.Pertama pak Didin pergi
melamar kerja, tetapi tak ada satupun yang mau menerima karyawan baru.Lalu karena sudah lama pak Didin berjalan, ia
duduk sebentar.Dan pak Didin tampak murung,memikirkan pekerjaan yang belum di
dapatinya.Seorang laki-laki sepertinya seumuran dengan pak Didin, tiba-tiba
menyapa.Hay, pak?, kenapa murung.Tanya lelaki itu.Saya ingin mencari pekerjaan,tetapi tak ada satupun yang mau menerima saya.Jawab pak didin dengan suara agak lesu.
Ooh,
jadi itu masalahnya pak.Kalau saran saya sih pak.Bapak,jadi pengemis yang
pura-pura sakit-sakitan saja.Karena itu adalah salah satu
cara mendapatkan uang dengan mudah.Seperti saya ini, saya sebetulnya tidak buta.Saya pura-pura seperti ini supaya
masyarakat kasihan dengan kondisi saya yang seperti ini.Hmhm,, gak ada cara
lain pak?.Tanya pak Didin.Gak ada pak, balas sang lelaki itu.Setelah itu sang
lelaki itu berkata lagi, pak saya
melakukan ini demi makan anak dan istri
saya.Soalnya saya hidup tak
bercukupan,miskin,tak punya apa-apa.Terpaksa saya membohongi masyarakat
dengan cara seperti ini.Kata sang lelaki itu.
Kalau
boleh saya tahu nama bapak siapa ya?. Tanya sang lelaki itu.Nama saya pak Didin.Saya juga sama seperti bapak, hidup
saya tak bercukupan dan miskin.Ooh,ya nama bapak siapa?.Nama saya pak
Doni.Apakah bapak mau menerima tawaran saya?.Saya coba pak, balas pak Didin.Pak
Didin dan pak Doni memulai aksinya.Tetapi mereka tidak bersama-sama
mengemisnya,melainkan berpencar.Dan mereka bertemu di tempat pertama kali
mereka bertemu.
Sudah
lamanya mereka mengemis.Lalu mereka bertemu lagi di tempat yang sudah
dijanjikan.Hasil mereka berdua sama banyak.Ternyata mudah juga jadi pengemis,
kata pak Didin.Iya pak, tapi tak tanggung-tanggungnya badan sakit-sakittan pak,
balas pak Doni.Benar pak.
Pak
saya pulang dan beli susu untuk anak saya dulu,soalnya istri saya pasti
sudah menunggu dirumah.Ooh, yalah pak, besok bapak mengemis lagi kan?.Kata pak
Doni.Lihat saja situasi besok pak,balas pak Didin.hmhm,, yalah pak.Pak Didin
pergi meniggalkan pak Doni sendirian.Tetapi saat itu pak Doni juga mau
pulang,karena badan-badannya sakit-sakitan.
Setelah
membeli susu, pak Didin pulang.Buk,buk, ayah pulang kata pak Didin.Iya yah,
balas, buk Mimin.Ini susunya, langsung dibuatin ya?.Pasti dia sudah lapar.Iya,balas buk Mimin.Kemudian buk Mimin bertanya kepada suaminya.Darimana ayah
dapat uang untuk membeli susu?, jangan-jangan ayah mencuri lagi?,tanya sang
istri.Ibuk ini berprasangka buruk terus,.Ayah mendapatkan uang
itu dari hasil mengemis bersama teman ayah.
Ooh,
gitu.Kirain ibuk dari hasil curian.Hari kedua pak Didin, pergi lagi ke tempat biasa waktu pertama kali ia bertemu
dengan pak Doni.Pak Didin akan menemui
pak Doni dan menjalankan aksi mnjadi pngemis lagi bersama dengan tempat yang
berbeda dari hari kemaren.
Tetapi
kali ini , kita harus mendapatkan uang lebih banyak lagi dari hari kemaren ya
pak, kata pak Doni.Baik pak, beres tu .Balas pak Didin.Ayo kita mulai
mengemisnya lagi pak.Merekapun langsung memulai mengemis lagi.
Saat
pak Didin berjalan, ia melihat bahwa di jalan terdapat uang 50.000 .Dia tidak tahu itu uang siapa.Pada saat pak Didin mau mengambil uang
itu,ia tidak melihat bahwa ada mobil yang
melaju kencang kearah pak Didin.
Bruuukkk,, pak Didin terpelanting
jauh.Orang-orang mulai mengerumuni pak Didin.Ternyata orang yang membawa mobil
tersebut mabuk-mabukkan.Ia tidak tahu bahwa ada orang di depan sana.Orang-orang
yang ada di tempat kejadian,langsung membawa pak Didin ke rumah sakit terdekat
dengan menggunakan mobil yang menabrak pak Didin.
Dan
seketika kejadian terjadi tetangga pak Didin ada di kejadian itu,dia langsung memberi tahu sang istri, bahwa
suaminya kecelakaan dan dibawa kerumah sakit Medika.Sesampainya dirumah sakit
pak Didin dibawa keruang UGD.Karena luka yang menimpa pak Didin lumayan parah.
Tak
lama istri pak Didin pun datang dengan perasaan sedih dan cemas melihat kondisi
suaminya.Saat dokter keluar dari ruangan UGD, dokter itu berkata ‘’ siapa
keluarga dari korban ini?.Tanya dokter itu.
Saya dok, balas buk Mimin.Maaf buk,
suami anda harus segera di amputasi, karena tulang yang terdapat pada
kaki suami ibuk sudah patah dan tidak berfungsi lagi.Kemungkinan suami ibuk
akan mengalami cacat permanen.Apa dok?!, kata buk Mimin terkejut.Iya benar buk.
Dok, saya
minta lakukan yang terbaik saja,yang penting suami saja bisa selamat.Baiklah buk, balas dokter.Tetapi ibuk
harus membayar administrasi dulu, karena itu adalah peraturan dari rumah sakit
ini.Kalau ibuk tidak bisa membayarnya suami ibu tidak bisa di operasi
segera.Baiklah dok, cetus bu Mimin.
Ha?Dua puluh juta sus?.Buk mimin terkejut.Iya buk,biaya operasi memang selalu mahal,balas suster. Gimana aku harus membayar administrasi itu?.Untuk makan saja saya harus hutang sama warung.Perasaan buk mimin bercampur aduk, ada sedih,cemas,dan bingung apa yang harus dilakukan.
Kemudian
tiba-tiba datanglah seorang pemuda.Ibuk tak usah cemas dan khawatir, biaya
pengobatan dan sebagainya saya yang tanggung.Karena saya yang menabrak suami ibu.Jadi kamu yang menabrak suami saya?.Iya bu, maafkan saya, saya akan
bertanggung jawab dengan kejadian ini, balas sang pemuda.Lupakan saja,kata buk
Mimin.
Karena
biaya operasi sudah di tanggung,ibuk tinggal menunggu hasil operasi.Keluarlah dokter dari ruangan operasi.Buk operasinya lancar, tinggal
tunggu suami ibu siuman.Baik dok , terima kasih.Balas buk Mimin.
Buk
Mimin masuk keruangan suaminya sambil menangis-nangis.Yah, maafin ibu.Gara-gara ibu tidak mengingatkan ayah bahwa pekerjaan itu tidak halal.Jadinya ayah seperti ini, kata buk
Mimin.Seketika pak Didin, menggerakkan matanya dan perlahan-lahan ia membuka
matanya.
Buk, kenapa kaki ayah sebelah kanan tidak bisa di gerakkan, kata pak
Didin. Ayah yang tabah.Kaki ayah yang sebelah kanan sudah tidak ada
lagi, bisa dibilang kaki ayah lumpuh selamanya.
Apa?,
pak Didin terkejut drastis dan ia mengamuk-ngamuk di ruangannya.Maafin
ibu, karena tidak mengingatkan ayah.Tidak bu, ayah sendiri yang ingin
menjadi pengemis berpura-pura sakit-sakitan, balas pak Didin.
Sepertinya ayah kena ''Murka'' bu, ayah mengemis berpura-pura sakit-sakitan dan ternyata
itu kenyataan buk.kata pak Didin.
Ya
sudah, yang berlalu biarlah berlalu.Besok ayah tidak boleh mengulangi perbuatan
ini lagi.Iya bu,ayah menyesal.Balas pak Didin dengan menyesal dan suara lesu.
The end :)
artikel yang bagus gan, sangat bermanfaat...
BalasHapusDigital Marketing
Absensi Online