http://dl8.glitter-graphics.net/pub/1008/1008838wybxuht5da.gif

Sabtu, 13 April 2013

Akibat Menjadi Pengemis Gadungan



Suatu ketika hiduplah sepasang suami istri yang hidup tak bercukupan.Mereka mempunyai satu orang anak laki-laki yang masih berumur  2 tahun.Nama sepasang suami istri itu adalah pak Didin dan buk Mimin.Pak Didin adalah seorang pengangguran.Sedangkan istrinya adalah ibu rumah tangga.Ayah?,kata sang istri.Apa buk , balas pak Didin.Anakmu nangis terus , dia perlu minum susu, kata buk Mimin.Tapi,dari mana uang untuk beli susu buk?, susu kan mahal buk, tanya pak Didin kepada istrinya.Ayah cari kerja sana?!,kerja apa aja yang penting dapat uang untuk beli susu, kata sang istri dengan suara agak keras.


Baik lah bu,ayah pergi dulu.Iya, balas ibu.Pertama pak Didin pergi melamar kerja, tetapi tak ada satupun yang mau menerima karyawan baru.Lalu  karena sudah lama pak Didin berjalan, ia duduk sebentar.Dan pak Didin tampak murung,memikirkan pekerjaan yang belum di dapatinya.Seorang laki-laki sepertinya seumuran dengan pak Didin, tiba-tiba menyapa.Hay, pak?, kenapa murung.Tanya lelaki itu.Saya ingin mencari pekerjaan,tetapi  tak ada satupun yang mau menerima saya.Jawab pak didin dengan suara agak lesu.



Ooh, jadi itu masalahnya pak.Kalau saran saya sih pak.Bapak,jadi pengemis yang pura-pura  sakit-sakitan saja.Karena itu adalah salah satu cara mendapatkan uang dengan mudah.Seperti saya ini, saya sebetulnya tidak buta.Saya pura-pura seperti ini supaya masyarakat kasihan dengan kondisi saya yang seperti ini.Hmhm,, gak ada cara lain pak?.Tanya pak Didin.Gak ada pak, balas sang lelaki itu.Setelah itu sang lelaki itu berkata lagi, pak  saya melakukan ini demi makan  anak dan istri saya.Soalnya saya hidup tak  bercukupan,miskin,tak punya apa-apa.Terpaksa saya membohongi masyarakat dengan cara seperti ini.Kata sang lelaki itu.

Kalau boleh saya tahu nama bapak siapa ya?. Tanya sang lelaki itu.Nama saya  pak Didin.Saya juga sama seperti bapak, hidup saya tak bercukupan dan miskin.Ooh,ya nama bapak siapa?.Nama saya pak Doni.Apakah bapak mau menerima tawaran saya?.Saya coba pak, balas pak Didin.Pak Didin dan pak Doni memulai aksinya.Tetapi mereka tidak bersama-sama mengemisnya,melainkan berpencar.Dan mereka bertemu di tempat pertama kali mereka bertemu.
 
Sudah lamanya mereka mengemis.Lalu mereka bertemu lagi di tempat yang sudah dijanjikan.Hasil mereka berdua sama banyak.Ternyata mudah juga jadi pengemis, kata pak Didin.Iya pak, tapi tak tanggung-tanggungnya badan sakit-sakittan pak, balas pak Doni.Benar pak.
Pak saya pulang dan beli susu untuk anak saya dulu,soalnya istri saya pasti sudah menunggu dirumah.Ooh, yalah pak, besok bapak mengemis lagi kan?.Kata pak Doni.Lihat saja situasi besok pak,balas pak Didin.hmhm,, yalah pak.Pak Didin pergi meniggalkan pak Doni sendirian.Tetapi saat itu pak Doni juga mau pulang,karena badan-badannya sakit-sakitan.

Setelah membeli susu, pak Didin pulang.Buk,buk, ayah pulang kata pak Didin.Iya yah, balas, buk Mimin.Ini susunya, langsung dibuatin ya?.Pasti dia sudah lapar.Iya,balas buk Mimin.Kemudian buk Mimin bertanya kepada suaminya.Darimana ayah dapat uang untuk membeli susu?, jangan-jangan ayah mencuri lagi?,tanya sang istri.Ibuk ini berprasangka buruk terus,.Ayah mendapatkan uang itu dari hasil mengemis bersama teman ayah.

Ooh, gitu.Kirain ibuk dari hasil curian.Hari kedua  pak Didin, pergi lagi  ke tempat biasa waktu pertama kali ia bertemu dengan pak Doni.Pak Didin akan  menemui pak Doni dan menjalankan aksi mnjadi pngemis lagi bersama dengan tempat yang berbeda dari hari kemaren.

Tetapi kali ini , kita harus mendapatkan uang lebih banyak lagi dari hari kemaren ya pak, kata pak Doni.Baik pak, beres tu .Balas pak Didin.Ayo kita mulai mengemisnya lagi pak.Merekapun langsung memulai mengemis lagi.

Saat pak Didin berjalan, ia melihat bahwa di jalan terdapat uang 50.000 .Dia tidak tahu itu uang siapa.Pada saat pak Didin mau mengambil uang itu,ia tidak melihat bahwa ada mobil yang  melaju kencang kearah pak Didin.
Bruuukkk,, pak Didin terpelanting jauh.Orang-orang mulai mengerumuni pak Didin.Ternyata orang yang membawa mobil tersebut mabuk-mabukkan.Ia tidak tahu bahwa ada orang di depan sana.Orang-orang yang ada di tempat kejadian,langsung membawa pak Didin ke rumah sakit terdekat dengan menggunakan mobil yang menabrak pak Didin.

Dan seketika kejadian terjadi tetangga pak Didin ada di kejadian itu,dia  langsung memberi tahu sang istri, bahwa suaminya kecelakaan dan dibawa kerumah sakit Medika.Sesampainya dirumah sakit pak Didin dibawa keruang UGD.Karena luka yang menimpa pak Didin lumayan parah.

Tak lama istri pak Didin pun datang dengan perasaan sedih dan cemas melihat kondisi suaminya.Saat dokter keluar dari ruangan UGD, dokter itu berkata ‘’ siapa keluarga dari korban ini?.Tanya dokter itu.
Saya dok, balas buk Mimin.Maaf buk, suami anda harus segera di amputasi, karena tulang yang terdapat pada kaki suami ibuk  sudah patah dan tidak berfungsi lagi.Kemungkinan suami ibuk akan mengalami cacat permanen.Apa dok?!, kata buk Mimin terkejut.Iya benar buk.

Dok, saya minta  lakukan yang terbaik saja,yang penting suami saja bisa selamat.Baiklah buk, balas dokter.Tetapi ibuk harus membayar administrasi dulu, karena itu adalah peraturan dari rumah sakit ini.Kalau ibuk  tidak bisa membayarnya suami ibu tidak bisa di operasi segera.Baiklah dok, cetus bu Mimin.

Ha?Dua puluh juta sus?.Buk mimin terkejut.Iya buk,biaya operasi memang selalu mahal,balas suster. Gimana aku harus membayar administrasi itu?.Untuk makan saja saya harus hutang sama warung.Perasaan buk mimin bercampur aduk, ada sedih,cemas,dan bingung apa yang harus dilakukan.

Kemudian tiba-tiba datanglah seorang pemuda.Ibuk tak usah cemas dan khawatir, biaya pengobatan dan sebagainya saya yang tanggung.Karena saya yang menabrak suami ibu.Jadi kamu yang menabrak suami saya?.Iya bu, maafkan saya, saya akan bertanggung jawab dengan kejadian ini, balas sang pemuda.Lupakan saja,kata buk Mimin.


Karena biaya operasi sudah di tanggung,ibuk tinggal menunggu hasil   operasi.Keluarlah dokter dari  ruangan operasi.Buk operasinya lancar, tinggal tunggu suami ibu siuman.Baik dok , terima kasih.Balas buk Mimin.

Buk Mimin masuk keruangan suaminya sambil menangis-nangis.Yah, maafin ibu.Gara-gara ibu tidak mengingatkan ayah bahwa pekerjaan itu tidak halal.Jadinya ayah seperti ini, kata buk Mimin.Seketika pak Didin, menggerakkan matanya dan perlahan-lahan ia membuka matanya.
Buk, kenapa kaki ayah sebelah kanan tidak bisa di gerakkan, kata pak Didin. Ayah yang tabah.Kaki ayah yang sebelah kanan sudah tidak ada lagi, bisa dibilang kaki ayah lumpuh selamanya.
Apa?, pak Didin terkejut drastis dan ia mengamuk-ngamuk di ruangannya.Maafin ibu, karena tidak mengingatkan ayah.Tidak bu, ayah sendiri yang ingin menjadi pengemis berpura-pura sakit-sakitan, balas pak Didin.
Sepertinya ayah kena ''Murka'' bu, ayah mengemis berpura-pura sakit-sakitan dan ternyata itu kenyataan buk.kata pak Didin.
Ya sudah, yang berlalu biarlah berlalu.Besok ayah tidak boleh mengulangi perbuatan ini lagi.Iya bu,ayah menyesal.Balas pak Didin dengan menyesal dan suara lesu.



The end :)

1 komentar: